MODERNISASI DAN EKSPANSI EROPA: BEBERAPA ASPEK PERMASALAHANNYA
Dalam modernasasi di Eropa berkembang dengan pikiran-pikiran yang lebih modern, yang tentunya berorientasi ke masa lampau, seperti Renaissance dan reformasi. Keduanya merupakan gerakan yang dimana terlihat adanya keinginan memurnikan kembali kehidupan keagamaan dan kesenian manusia Eropa serta mengesampikan domatisme dan formalisme dari kehidupan mereka. Dikatakan bahwa perubahan-perubaha itu sudah menjurus ke sautu masa yang baru, bahwa perubahan-perubahan ini sudah mendorong peralihan masyarakat Eropa yang tradisonal ke arah suatu masyrakat yang modern. Dalam gerakan Reformasi tersebut bertujuan untuk menyehatkan kembali agama kristen dengan mngembangkan kembali kepercayaan yang benar, dengan kembali kitab Injil. Di satu sisi Renaissance bertujuan menghidupkan kembali kebudayaan Romawi dan Yunani, agar orang-orang Eropa dapat mencerminkan diri pada kehidupan itu dan meletakkan ideal-ideal dalam kebudayaan Romawi dan Yunani sebagai tujuan hidup manusia Eropa yang sejati. Namun dengan begitu dalam suatu pemikiran yang timbul di Eropa telah berkembang suatu pemikiran yang tentunya saling berpengaruh satu sama lain dan nantinya mengalami perubahan-erubahan yang ada di Eropa.. Lebih tepatnya untuk menempatkan revolusi ilmu pengetahuan sebagai dasar perubahan Eropa yang lebih Modern. Revolusi ilmu ini merupakan suatu revolusi intelektual, ia mengajar orang-orang untuk merombak cara berpikirnya. Dalam Revolusi ilmu tersebut telah membawa suatu perubahan yang mendasar dalam hal penggambaran manusia Eropa tentang alam semesta, dengan begitu orang Eropa akan terlihat dan sangat menginginkan adanya perubahan-perubahan yang lebih modern terutama dalam pemikiran mereka. Revolusi ilmu pengetahuan mengubah pandangan ini dengan mengetengahkan bahwa setiap kejadian alam semesta terjadi sesuai dengan hukum, dengan suatu keteraturan. Maka dalam perkembangannya ilmu pengetahuan di abad ke 18 dipakai untuk berbagai keperluan praktis, yaitu Revolusi Industri, disatu sisi ada tiga Revolusi lainnya yang ikut membuka pada masa modern Eropa, yaitu Revolusi Prancis, Revolusi filsafat dan Revolusi romantik.
Dilihat dari Revolusi industri tersebut merupakan suatu peralihan dari suatu sistem ekonomi yang mengetengahkan perdagangan jarak jauh, suatu hal yang penting dalam Revolusi industri tersebt telah membawa bangsa Eropa untuk melakukan mengekspansi negara-negara lain didunia ke arah suatu sistem ekonomi industri. Revolusi filsafat melihat pentingnya pengalaman dalam hidup manusia dengan intelek yang mengandung bentuk-bentuk dan kategori-kategori yang merupakan konsep dasar yang memberikan arti pengalaman,dan kenyataan. Dalam Revolusi Prancis timbul rasa untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat, penentuan nasib dan persamaan hak dalam suatu negara, dan pada akhirnya meluas ke kawasan eropa. Terakhir yaitu Revolusi romantik merupakan reaksi terhadap rasionalisme terhadap unsur yang dominan dari Aufklarung. Empat Revolusi itu sendiri berkembang dengan diawali oleh pemikir-pemikir yang awalnya tradisonal ke yang lebih modern padasaat itu. Dengan maksud untuk merubah wajah Eropa yang lebih modern. Tetapi Revolusi industrilah yang mempunyai dinamika yang paling besar dan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang paling berpengaruh terhadap manusia. Ia menumbuhkan suatu masyarakat yang berorientasi manufaktur, yang memunculkan ideal kegunaan, keuntungan tingkat tertentu. Dua komponen sosial memungkinkan pertumbuhan ini, yaitu kaum Borjuis dan kaum buruh. Merupakan suatu kombinasi khas keindustrial dan memperkerjakan buruh. Ke kondisi demografi, ekonomi, sosial, dan teknik. Yang dianggap sebagai persyaratan dasar bagi tinggal landas modernisasi Eropa. Dalam konsentrasi massa buruh banyak disebabkan oleh intervensi kaum entreprenur yang memerlukan mereka untuk dekat dengan pabrik-pabrik yang didirikan dipusat kota-kota besar. Dengan begitu perpindahan dalam praindustrial sangatlah lamban, disamping perpindahan dalam jumlah yang besar bagi penduduk di kawasan eropa dengan industri yang maju yang pada saat itu sangat ditakuti. Sehingga perpindahan mereka ke pusat-pusat industri hanya dapat dilakukan dengan tekanan yang sangat besar. Dinamika ekstern dari Revolusi industri dan pertumbuhan teknologi tampak dalam gelombang ekspansi kedua negara-negara Eropa, yang kini dimulai oleh Inggris dan dikenal dengan imperalisme. Ekspansi ini menjurus ke arah revalitas imperialistik antara kekuatan-kekuatan besar ke arah anggapan bahwa perimbangan kekuatan politik yang sudah diberlakukan di Eropa bukanlah masalah Eropa saja, melainkan merupakan masalah global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar