SEJARAH MARITIM DI NUSANTARA
PADA MASA KOLONIAL PART I
(ASEP RAHMAT HIDAYAT, MAHASISWA JURUSAN SEJARAH, UNJ)
A. LATAR BELAKANG BANGSA EROPA MELAKUKAN PENJELAJAHAN SAMUDERA
Antara abad ke-15 dan 16 terjadi hal besar yang sangat mempengaruhi sejarah bangsa-bangsa di dunia. Pada abad ke 15 dan 16 ini terjadi masa baru, yaitu zaman pelayaran dan perdagangan samudera. Yang menjadi pelopor dari pelayaran dan perdagangan samudera ini adalah Portugis dan Spanyol, yang kemudian di ikuti oleh negara-negara Eropa yang lain seperti Italia, Belanda, Perancis, Inggris, Denmark.
Adapun latar belakang negara-negara Eropa itu melakukan penjelajahan samudera ada beberapa faktor yang melatar belakanginya.
- Jatuhnya Konstantinopel ketangan Turki Ottoman
Eropa bukanlah kawasan yang paling maju pada awal abad ke-15, dan juga bukan merupakan kawasan yang paling dinamis. Semua kebutuhan di Eropa di pasok dari Asia baik itu kain, rempah-rempah, Emas dan lain-lain. Tetapi pada tahun 1453 kota Konstantinopel jatuh ketangan Turki Ottoman yang beragama Islam. Hal ini mengakibatkan Eropa kehilangan jalur / tertutupnya jalur perdagangan dengan Konstantinopel. Maka Eropa mengalami jaman dimana mereka berusaha mencari jalur baru untuk memenuhi semua kebutuhannya.
Maka alternatif yang mereka ambil adalah mereka melakukan pelayaran samudera untuk mencari rempah-rempah yang akan dijual di Eropa dan keuntungannya akan di gunakan untuk kemakmuran negaranya.
- Perkembangan Teknologi Perkapalan dan Sistem Angin
Dengan Jatuhnya Konstantinopel sebagai pemasuk kebutuhan orang Eropa ke tangan Turki Ottoman, maka di tengah desakan kebutuhan, bangsa Eropa khususnya Portugis dan Spanyol mengalami kemajuandi bidang teknologi, perkapalan, dan astronomi. Dengan ditemukannya Kompas dapat mempermudah kapal untuk berlayar jauh mengarungi samudera dengan kemungkinan tersesat sangat kecil
Selain itu juga teknologi perkapalan mengalami kemajuan. Telah muncul kapal-kapal besar yang mempu mengarungi samudera dengan ombak yang ganas. Yang selama ini kapal hanya di gerakan oleh manusia atau binatang yang ruang lingkup pelayarannya hanya di laut tengah, telah digantikan oleh kapal-kapal besar yang sanggup mengarungi samudera lepas.
Tentunya kedua hal tadi didukung oleh ditemukannya sistem angin. Sistem angin ini mempengaruhi pelayaran samudera. Bangsa dari Eropa pergi dan pulang dengan memanfaatkan sistem angin dengan kapal yang dilengkapi layar yang besar. Hal ini sangat membantu kapal dalam mengarungi samudera yang sangat tidak mungkin dilakukan oleh tenaga manusia.
- Adanya 3G (Gold, Glory, Gospel)
Semangat 3G atau Gold (Kekayaan), Glory (Kejayaan), dan Gospel (Agama), merupakan tujuan suci yang di berikan oleh Paus langsung kepada para penjelajah samudera. Pada sat itu Paus merupakan orang dengan kedudukan tertinggi dengan dualisme kekuasaannya. Jadi, segala keputusannya tidak bisa diganggu gugat dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi yang menjalankannya.
Kekayaan disini adalah tujuan utama bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera. Ada yang ingin memperkaya negaranya, atau bahkan ada yang karena negaranya sedang terlibat perang dan membutuhkan biaya yang banyak. Kajayaan merupakan tujuan para penjelajah samudera dimana mereka mencari daerah baru yang bisa dijadikan koloni dan dimanfaatkan segala sumber daya yang ada di negara taklukannya. Sedangkan disamping dua tujuan itu, ada misi suci dari Paus untuk menyebarkan agama Katholik Roma ke seluruh dunia.
Penjelajahan Samudera yang pertama kali dilakukan oleh Potugis dan Spanyol ini di dukung dengan adanya Perjanjian Thordesilas pada tanggal 7 Juni 1494 pada masa Paus Alexander VI yang isinya membagi bumi ini menjadi dua dimana Portugis mendapatkan bumi bagian Timur dan Spanyol mendapatkan Bagian Barat. Itu terjadi karena Gereja masih percaya bahwa bumi ini bersifat datar seperti meja. Tetapi karena bertemunya Portugis dengan Spanyol di Maluku, yangmembuktikan bahwabumi ini berbentuk bulat, kemudian perjanjian Thordesilas ini direvisi oleh Perjanjian Saragoza.
B. BANGSA PORTUGIS
Semenjak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman, maka karena desakan kebutuhan negara-negara di Eropa banyak mengalami kemajuan, dan salah satunya yang menonjol adalah Portugis. Portugis berhasil membuat layar berbentuk segitiga sehingga kapal bisa lebih cepat dan lebih mudah di gerakan. Maka dengan hal itu, Portugis telah menjadi pelaut samudera yang mahir pada masa itu.
Dengan berdasarkan Perjanjian Thoerdesilas, Portugis mendapatkan bumi bagian timur. Dengan pelaut-pelaut ulung seperti Bartolomeu Dias, Afonso de Alburquerque, Diogo Lopes de Sequeira, mencoba mencari negeri penghasil rempah-rempah dan keuntungannya bisa digunakan untuk memperkaya negara Portugis. Dengan semangat 3G (Gold, Glory Gospel) bangsa Portugis mengarungi ganasnya samudera. Secara umum bangsa Portugis menjelajahi samudera melalui jalur Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan – Pantai Timur Afrika – India – Selat Malaka – Maluku.
Pada tahun 1487 Bartolomeu Dias mengitari Tanjung Harapan dan dengan demikian ia telah berhasil memasuki Perairan Samudera Hindia, dan ia lah yang membuka jalur pelayaran ke India dan Nusantara. Pelayaran berikutnya dilakukan Vasco da Gama tahun 1497 ia berhasil sampai di India. Dan yang paling penting adalah perjalanan Afonso de Alburquerque, tahun 1503 ia berangkat menuju India dan 1510 dia menaklukan Goa dan menjadikannya pangkalan Portugis, ini dimaksudkan untuk mendominasi perdagangan laut di Asia. Tujuan Portugis adalah untuk mendirikan imperium perdagangan dan mendirikan posko-posko dagang Portugis di jalur perdagangan.
Tujuan Portugis ini tercapai dengan berhasilnya menaklukan kota pelabuhan terpenting yaitu Malaka. Portugis sampai pertama kali di Malaka tahun 1509 di bawah Diogo Lopes de Sequeira. Dan pada April 1511 Afonso de Alburquerque bersama 17-18 kapalnya menyerang Malaka, dan Malaka pun jatuh ketangan Portugis. Tetapi setelah Malaka menjadi pusat pelabuhan selama 1 abad, maka Malaka mengalami kemunduran karena monopoli yang dilakukan Portugis tidak disenangi oleh para pedagang, sehingga banyak yang meninggalkan Malaka. Dengan di kuasainya Malaka ini telah mengubah jalur pelayaran di nusantara, yang tadinya jalur Pantai Timur Sumatera menjadi jalur utama, beralih menjadi jalur Pantai Barat Sumatera menjadi jalur utama. Maka kota-kota pelabuuhan di pantai Timur Sumatera mengalami kemunduran termasuk Malaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar